untuk bangsa yang memproklamasikan kemerdekaan
dengan pengibaran bendera merah putih
menanandakan perjuangan yang tak akan mati
menjadi tempat untuk mereka yang pergi
dan dikenang bangsa ini
bung utomo dengan merdeka atau mati
minahasa dengan tuan kemerdekaan sam ratulangi
atau-pun marta, yang bertempur pada hitungan abad ke-18
bangsa ini tak pernah main-main
bahkan disaat secarik kertas polos
siap untuk dilukis para kiyai
dengan pena dan degup dzikir
pada abad ke-19 bangsa ini,
pergerakan telah lahir.
bergerak bersama perisai sebagai sebuah pertahanan
siap menjadi yang paling sering berdiri diatas tanah bangsa ini
bersapa tatap dengan matahari
dipayungi 9 bintang pengenang para wali
berteriak kepada mereka yang sering lupa akan sejarah bangsa ini
dan tanpa henti terus melahirkan kader-kader yang turut berusaha mengabdi
memenuhi intuisi dengan terus mengucap dzikir
menjadi yang tak siap miskin akan pengetahuan
menjadi penikmat kopi tanpa gula untuk membuka jeruji-jeruji tua
disini ada lautan berwarna biru
ada perahu penanda kami yang berucap baiat dengan hati penuh duri,
pada tanggal 17 april hari ini,
penentu 60 tahun sudah kau mengabdi pada bangsa ini
kami yang lahir darimu masih tetap berdiri,
dengan julukan si darah biru kuning
membentuk sikap hormat kepada bendera merah putih
pergerakan,
bersamamu kami jaga bangsa ini.
_________
Karya; Saisa Assagaf (Ketua Rayon Politeknik 2020-2021)
0 Komentar